Menu

Mode Gelap

Nasional · 26 Feb 2022 07:00 WIB

Indonesia dan Swiss Bahas Keberlanjutan Sawit pada G20


					Pertemuan ke - 9 G20 Indonesia - Swiss. Foto: Kemlu Perbesar

Pertemuan ke - 9 G20 Indonesia - Swiss. Foto: Kemlu

Pertemuan sesi ke – 9, Komisi Bersama Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-Swiss membahas keberlanjutan sawit dan solusi permasalahan rantai pasok global hingga kelapa sawit, serta berbagai hal lainnya pada Kamis (24/2) yang lalu.

Dalam pertemuan yang di ikuti Dirjen Amerika dan Eropa, Kemlu RI Dubes Ngurah Swajaya, yang memimpin Delegasi RI, berharap Pemerintah Swiss dalam waktu dekat dapat menerima sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) sebagai salah satu dari empat sertifikasi yang telah diakui dalam Ordonansi kelapa sawit di Swiss.

ADVERTISEMENT

Untuk mewujudkan hal tersebut, Swiss berkomitmen membantu peningkatan kapasitas petani skala kecil Indonesia, melalui skema kerja sama pembangunan 2021-2024.

Selain itu Swiss juga bersedia membantu mengatasi persamalahan rantai pasok global dan logistik Indonesia

“Perusahaan pelayaran Swiss siap bantu dan akan membuka jalur pelayaran langsung dari Indonesia ke negara tujuan ekspor,” ujar Kepala Hubungan Ekonomi Bilateral Asia dan Oseania Kementerian Ekonomi Swiss Fabienne Wassermann.

Dirjen Amerop juga menyambut baik rencana kunjungan Menteri Ekonomi, Pendidikan dan Riset Swiss Guy Parmelin beserta delegasi bisnis ke Indonesia bulan Maret 2022, untuk menyampaikan kerja sama konkret yang diharapkan dapat tercapai selama kunjungan.

ADVERTISEMENT

Kedua delegasi juga membahas program-program kerja sama menyusul pemberlakuan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dengan negara-negara EFTA (Swiss, Norwegia, Islandia, Liechtenstein) sejak 1 November 2021.

Mengingat Swiss merupakan salah satu negara terkemuka untuk sektor kesehatan, Dubes Indonesia untuk Swiss di Bern, Muliaman Hadad turut mengundang pelaku industri farmasi dan alat kesehatan Swiss untuk mengembangkan portofolionya di Indonesia.

Selain dihadiri delegasi dari kalangan pemerintahan, JETC ke-9 juga dihadiri Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Shinta Kamdani, dan beberapa pengusaha yang tergabung dalam KADIN. Pada sesi dialog antar pelaku usaha, Indonesia tawarkan peluang peningkatan ekspor produk kakao untuk memenuhi kebutuhan industri cokelat Swiss yang mendunia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, konsorsium perusahaan-perusahaan Swiss juga menunjukan minatnya pada sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk untuk mengembangkan Ibu Kota Negara baru.

Pertemuan JETC merupakan mekanisme konsultasi bilateral rutin di bidang ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Swiss yang telah berlangsung sejak tahun 2010.

Performa ekonomi Indonesia dan Swiss terus menunjukkan peningkatan, meski di tengah pandemi. Investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2021 meningkat empat kali lipat di angka US$576,3 juta, dari sebelumnya US$130,9 juta di tahun 2020.

ADVERTISEMENT

Angka ini bahkan telah melampaui nilai investasi di masa sebelum pandemi. Dalam 3 tahun terakhir (2019-2021), Indonesia terus mencatatkan surplus pada neraca perdagangan dengan Swiss.

Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

ADVERTISEMENT
advertisement BP 2
ADVERTISEMENT
advertisement
Baca Lainnya

Indonesia Jalin Kerja Sama Penerapan Eco Industrial Park dengan Vietnam

24 Oktober 2023 - 09:04 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Dinas LHK Sumut Gandeng DPW MASPERA Sumbagut Jelang Hantaru 2023

25 September 2023 - 10:45 WIB

IMG 20230925 104200 11zon

Libur Idul Adha 2023 Ditetapkan 3 Hari: 28 – 30 Juni

21 Juni 2023 - 10:25 WIB

Ilustrasi kalender Juni 2023

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444 H Jatuh Pada 29 Juni 2023

19 Juni 2023 - 09:15 WIB

Sidang Isbat awal Zulhijah penetapan Idul Adha 1444 H

Audiensi AMSI ke KPU: Rencanakan Kerja Sama Cek Fakta Pemilu 2024

16 Juni 2023 - 10:05 WIB

KPU terima audiensi AMSI

16 Ribu ASN hingga TNI/Polri Bakal Dipindah ke IKN

12 Juni 2023 - 13:50 WIB

Rancangan IKN
Trending di Nasional